aksarawan

Ngeliat ke belakang, tahun 2011 ini benar-benar menyenangkan. Banyak perjalanan dengan berbagai teman. I’m pretty happy with this year here and there moments.   I’ll plan 2012 with even more yayness… how about you?  

Semburat jingga pertanda matahari akan tiba Kalo biasanya orang-orang malesss bangun pagi-pagi buta, kali ini jam 3 an semua uda pada melek. Maklum, udara di Bromo baru kerasa dingin mengigit itu pas pagi buta. Kalo malem mah, yahhh dingin sih, tapi masih manusiawi.

kalo dinikmati mata, ini matahari bagai kuning telor Tik tok tik tok. Setelah mulut pegel ngunyah kerupuk (itu pun gak abis), kita langsung capcuuus ke bandara buat ngumpul ama rombongan tur. Penyelenggara turnya kita nemu via facebook n twitter. 

Dari dulu, pengeeen banget ke Gunung Bromo. Jadi penasaran gila-gilaan gini gara-gara ditinggal cuma sama pembantu di gerbangnya Bromo, Cemoro Lawang sementara ortu n kakak-kakak menikmati momen matahari terbit nan legendaris di atas sana.

Bukan Patrick loh.. Patrick kan pinky Kelar ambil license diving di P. Pramuka, sayang rasanya kalo tu license dianggurin aja. Jadilah akhirnya ngikut ke Karimun Jawa.

Tumbuh dewasa di penangkaran Ngapain sih ke P. Pramuka? Ngapain ya? Alasan masing-masing pasti beda. Contohnya: melarikan diri dari Jakarta, pengen ke pulau tapi belum bisa ke Bali, pengen sehari aja ke pulau, dsb. Lain dari yang lain, alasan ke P. Pramuka adalah ujian ambil license diving!!

Morning Yoga Gak ada gambar tentang si yoga ini, karena emang gak mungkin poto-poto pas yoga. Pengajarnya adalah petugas hotel itu sendiri. Katanya sih, semua pegawai wajib bisa yoga dan mereka bakalan dirotasi buat ngajar. Abis Yoga pagi itu kita berdua baru sadar, olahraga itu penting yak…

reruntuhan pemandian Nyebur buuur Ada dua kolam renang di LCP. Satu berukuran besar dekat dengan ruang breakfast. Satunya lagi agak terpencil dekat dengan pondok. Dua-duanya sama, berujung di pinggiran tebing dan membuat efek tanpa batas.

Whuaaaahhhh sampai juga di Losari Coffee Plantation, tempat idaman dari jaman nubi di dunia kerja. Tempatnya luas dan hijauu (ya iya lah yaaa judulnya aja perkebunan). Abis ngelewatin lobi paling depan, kita berdua sampai di lobi bagian dalam. Di sana kita disambut dengan welcome drink plus dikasi handuk dingin harum lavender. Hmmmm… syahdu rasanya. Sueger euy! Kunci di tangan, lanjut ke arah kamar. Buat sampai ke sana, ada jalan setapak yang adem berat (karena rimbunnya pohon-pohon). 

Pas si bapak supir datang, pas banget sama jam makan siang. Di tengah perjalanan, si bapak pun nawarin kita buat rehat maksi sebentar. Kita setuju dan milih buat brenti maksi di Jejamuran, nama lucu yang terpampang segede gaban di billboard pinggir jalan. Mobil + supir = Rp0 (termasuk dalam paket LCP) Dari jalan besar kita belok ke jalan yang sedikit lebih kecil. Hampir nyasar ke resto yang majang nama “jamur” juga, akhirnya kita nemu Jejamuran, resto lumayan besar yang semua menunya makanannya berbahan baku jamur. Barisan nama makanan yang diprint di lembaran menu bener-bener bikin nafsu makan makin menggelora. Jamur-jamur diolah dengan berbagai resep yang familiar di telinga, tapi gak familiar diolah dengan jamur, misalnya, rendang jamur, jamur cabai hijau, sate jamur, dan berbagai gorengan jamur.

Abis nemu rekan yang sama-sama punya semangat Wisata Lokal Gak Kalah Keren! eke dan Ms. A bagi-bagi tugas. Eke booking penerbangan, Ms.A booking hotel. Hasilnya, tanggal 25 Mei 2010 pagi hari kita berdua terbang ke Yogyakarta dengan Air Asia - that famous low cost airplane - dan mendarat dengan sukses di Bandara Adi Sucipto. Tiket PP untuk 2 orang: Rp1.340.000 (PP @ Rp670.000)

Kalo nyebut nama Losari Coffee Plantation , entah kenapa semua orang yang denger nama ini bakalan nyebut but but “HONEY MOON!” atau muncul pertanyaan “lu mau honey moon ?” aihhh… mangnya tempat ini betulan eksklusif cuma buat honey moon? Well, singleton, my trip is the proof; Losari Coffee Plantation is not only for the newlywed, it is a serene place for those looking for fresh air, greeneries, and jamu free flow ^^!

sambungan dari Singapore Trip versi Outing Kantor Balik lagi ke mari, tapi bersama teman + ortu yang punya apartemen (sodar anya si temen ini). Kali ini nggak ke USS (thank God. Kalo bayar sendiri, mahal pisan atuh)… Jalan Masjid di Singapura Bingung cari masjid? Cari aja Mosque st. Sebelahan ama Mosque st. ada Temple st. and Church st. Kalo nggak salah inget, itu deket ama semacam China Town (nah agak bingung nih eke. Ini beda lho ama China Town yang trip pertama, kalo beda nama, namanya apa ya?). Di China Town yang deket Mosque st. ini, banyak toko yang jualan souvenir dkk. Karena menggoda, akhirnya beli deeeh. Waktu ke Temple st. ada yang lagi nikah lho. Sayangnya gak berani masuk buat poto-poto, takut mengganggu jalannya acara. Tapi tetep sempet kok mengabadikan ornamen cantik di Temple st.

sambungan dari Singapore Double Trip ... Berhubung uda lama banget, gak bisa inget banyak-banyak uda ngapain aja. Untung masih nyimpen potongan tiket dan sempet poto banyak. Mayan buat pegangan memori . Universal Studio Singapore Pas ke sana, USS masih dalam tahap membangun, jadinya gak semua permainan uda ready. Kerennya USS dibanding Dufan adalah di USS ada semacam kota tematik yang asik buat poto-poto. Masuk ke kota itu berasa bukan di Singapura. Tapi kalo dari segi macam-macam wahana, masih kerenan Dufan. Harga tiket weekend (adult): 72 sgd. Untuk cek harga, klik USS ticket price .

Dengan jeda waktu hanya sebulan, eke ke Singapura lagi. Yang pertama pas Desember 2010. Kedua, Januari 2011. Bukan karena kebanyakan duit ya, tapi karena ketidaksengajaan yang antara anugerah dan musibah (buat dompet tepatnya).

Topan bukan sembarang topan datang ke Graha Bakti Budaya - TIM tanggal 11 - 17 April 2011. Tiketnya luar biasa mahal! Balkon sayap 200rb, balkon tengah 300rb. Yang di bawah, kelas VIP 1 jt, kelas I = 700rb, & kelas II 500rb. Kenapa bisa mahal gila gini ya? Jangan-jangan gara-gara kudu bayar peran utamanya, si Kikan as Anna Karenina dan Dendy (vokalis band Mike’s) as Ali Topan … Gila! Saking mahalnya, sempet give up dan pasrah ngelewatin teater musikal 18+ ini. Untungnya, ada temen yang berbaik hati ngasi tiket gratis. Fiuhhh save by the freebies. Ali Topan Anak Jalanan teater musikal ini mengisahkan tentang Ali Topan anak gedongan yang nggak suka dengan kelakuan bejat kedua orang tuanya. Ayah yang main gila dengan perempuan belia dan ibu yang miara pria muda. Ali jatuh cinta dengan Anna Karenina ( Tolstoy anyone? ) si gadis rumahan kembang ibu kota. Cinta keduanya menemui hambatan dari si Boy, pria pilihan orang tua Anna dan penolakan orang tua Anna atas kebrandalan Ali.

Ini pertama kalinya nonton penampilan Teater Koma yang sering jadi buah bibir. Sebenarnya, sebelum nonton Kitaro, Sie Jin Kwie ini tampil lebih dulu. Tapi, karena memang Kitaro yang bikin blog ini pengen dibuat, jadinya konser Kitaro tampil lebih dulu dibanding Sie Jin Kwie. Sie Jin Kwie ini bercerita mengenai seorang raja muda yang dikenal bersih, setia dengan negara dan kaisar serta gagah berani tak kenal takut dan disegani di peperangan. Karena aksi Sie Jin Kwie, keluarga Biejin ketahuan boroknya lalu dieksekusi semua. Biejin yang menikahi Litocong, memendam dendam kesumat dan berjanji, Sie Jin Kwie harus mati. Biejin sendiri lolos dari eksekusi khas negara Cina yang biasanya melumat habis seluruh keluarga penjahat negara, karena Litocong adalah orang besar masih kerabat dekat raja.

Anak SD kelas 6 itu mendengar lagu Kitaro berjudul Matsuri mengalun dari radio. Saat itu juga dia berjanji, kalau sudah besar dan punya uang sendiri, harus nonton konser Kitaro. 15 tahun lewat sudah. Penantian itu berakhir juga. 7 April 2011 ini, Kitaro konser lagi di Jakarta! Terharu rasanya bisa duduk melihat Kitaro yang awet tua dan gondrong ^.^v Kitaro emang nggak seganteng personel boyband atau penyanyi lulusan youtube, tapi, kemampuannya bermusik luar biasa. Dengerin musik Kitaro itu seperti membawa tubuh menyelam ke lautan terdalam lalu berenang bersama ikan-ikan, menari di antara gelembung dan terumbu karang. Nada-nada yang mengalun ngebuat tubuh berasa bisa terbang di langit, lanjut ke ruang angkasa menyusuri galaksi bimasakti lalu hinggap di planet-planet.