The Legendary Sunrise at Mt. Bromo Part.3-End


Semburat jingga
pertanda matahari akan tiba

Kalo biasanya orang-orang malesss bangun pagi-pagi buta, kali ini jam 3 an semua uda pada melek. Maklum, udara di Bromo baru kerasa dingin mengigit itu pas pagi buta. Kalo malem mah, yahhh dingin sih, tapi masih manusiawi.



Haiyaa horseyy
Naik jip sebentar, kita semua jalan kaki menuju Pananjakan. Semua peserta rombongan menyusuri jalan setapak yang kanan kirinya seolah ditelan kegelapan berbekal satu buah senter sebagai panduan. Di titik sunrise watch belum ada pengunjung lain. Manusia yang ada di sana hanyalah ibu penjual kopi yang entah datang jam berapa.

Memuja Keindahan Matahari
Nggak berapa lama setelah kita, rombongan lain mulai berdatangan. Semuanya bule. Bangga yah jadi orang Indonesia…
Anak tangga menuju sana
Semua orang memandang satu titik nun jauh di ujung sana. Detik demi detik berlalu. Sekali lagi alam membuktikan bahwa mereka lebih bisa dipercaya dari manusia. Nggak kayak si penyelenggara yang telat dan bikin sunset kelewat, matahari muncul tepat pada waktunya. Terbit, menyajikan keindahan, lalu membagi kehangatan.

Naik-naik Ke Puncak Bromo
The yayness moment at the top
Naik jip lagi, kali ini kita menuju poin pemberhentian jip. Dari sana kita semua turun dan naik kuda (gak include dalam paket).Sebenernya sih, jalan juga bisa. Berhubung pengen nyoba, akhirnya naik kuda deh. Awalnya serem banget. Soale ada sodara yang tangannya patah gara-gara jatuh dari kuda. Tapi ya udah lah ya.
Nyampe atas, turun dari kuda, keliatan deh tantangan berikutnya: menaklukan tangga menuju pinggiran kawah Gunung Bromo.
Through the jeep's window
Entah berapa anak tangga buat sampai kepinggiran kawah. Ratusan mungkin? Entahlah, yang pasti, anak tangganya curam dan gompal-gompal. Pas lagi naik gitu, di pinggir anak tangga ada beberapa bule yang memilih turun dengan merosot di pasir. Kayaknya asik, tapi ngeri ah.
Perlu diingat, kalau sudah siang di Bromo tuh gak ada dingin-dinginnya. Cenderung panas malah. *kipas-kipas.

Bromo benar-benar menyenangkan ^^ kapan-kapan kayaknya seru ke sana lagi.


Matahari terbit di Pananjakan

Comments

Popular posts from this blog

Lenovo Yoga Book: Beli, enggak, beli, enggak