Pikir Ulang Sebelum Ambil KTA

Abis nolak telepon tawaran KTA dengan sopan,  entah kenapa jadi inget kejadian setaunan yang lalu. KTA alias Kredit Tanpa Agunan memang sangat menggoda. Bayangkan saja, kita yang enggak punya apa-apa (jaminan) bisa minjem duit. OH WOW. Asik ya, pas duit datang berasa lebih kaya sekian kali lipat. Masalahnya, siap nggak jadi orang kaya?

Semua orang kalo ditanya gitu, pasti jawabnya SIAAAAP. Kenyataannya, belum tentu.

Butuh mental lebih untuk bersiap-siap menerima kekayaan tersebut.  Daaaan khusus KTA, selain penerimanya siap kaya, mereka juga harus siap membayar kekayaan tersebut.

Yakin SIAP?

Tahun lalu, akibat ditelepon berulang kali dari petugas KTA, entah kenapa luluh juga. Duit sekian yang sebenernya enggak penting buat dipinjam, tiba-tiba "kok kayaknya penting ya?"

Diri ini tahu banget bahwa KTA itu:
1. Sebaiknya JANGAN minjem, nabung dulu aja sampai cukup.
2. Untuk kondisi emang beneran butuh, mendadak, beneran hidup dan MATI, enggak ada pilihan lain.
3. BUKAN untuk investasi. Apa pun itu bentuk investasinya.
4. TIDAK punya hutang bulanan.
5. Punya DANA CADANGAN.

Tau sih... mestinya, harusnya, kudu, logikanya.

Paham banget. Tapiii... entah kenapa, mungkin karena berasa PD sama cash flow dan disiplin diri yang sukses dilakukan bertahun-tahun, ambil deh si KTA meskipun beberapa minggu sebelumnya ngambil cicilan 0% buat smartphone. Pikiran saat itu, toh si kredit cuma 200rb-an setiap bulannya. Toh si duit KTA mau diputer inves, kan mayan "dapet duit dari bukan duit milik sendiri".

Bencana pun tiba saat i lost my job sebulan setelah ambil KTA, dapet kabar dari kakak kalau kita ada tunggakan PBB bertahun-tahun karena ortu alpa buka surat, daaaaaaan beberapa jam kemudian dapet berita kalau the biggest investment in my life, drop to 0 profit 'till further action (and i put my emergency fund on it too).

Eaaaaa............

Keren kan. Selain melanggar seluruh aturan KTA, dapet bencana.
Sudah jatuh tertimpa tangga, an example of that proverb at it's finest.

Untungnya sih semua bisa teratasi sekitar 5 bulan dari titik terendah dalam hidup dan saat ini semua lunas nas nas (meskipun tabungan 0). Tapi dari situ rasanya makin ngerti kenapa mengambil financial step baik cicilan 0% maupun KTA (atau keduanya sekaligus), memang harusnya dipikir lebih dari 5 kali.

Selain 5 poin di atas, ternyata ada poin terakhir yang tak kalah penting buat ditanyakan ke diri sendiri.

6. Punya bocoran masa depan?
Iyak...sesempurna apa pun our financial plan, masa depan itu enggak ada yang tahu. Siapa sih yang bisa nebak kalau perusahaan rising star bisa collapse? Atau... apa iya ada yang bisa tahu kalau perusahaan merger dan harus efisiensi? Kecuali kita deket sama owner atau bos besar, rasanya hal kayak gitu bakalan ketauan pas hari-H.

Buat mengatasi nomor 6, harusnya yaa...disiplin di nomor 5. Paling enggak, ada bantalan empuk yang siap menerima kita saat kepleset, jatuh di tanjakan.



Comments

Popular posts from this blog

Lenovo Yoga Book: Beli, enggak, beli, enggak